Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. ~ 1 Petrus 5:3 ~
Banyak orang yang ingin dikenal sebagai pribadi yang “gentle” alias ramah, tapi tak banyak yang bertindak ramah. Jujur saja, ego menuntut kita selalu mengharapkan orang lainlah yang harus terlebih dahulu berlaku ramah atau berbaik hati kepada kita. Memang tidak mudah menjadi pribadi yang ramah, tapi baiklah kita belajar dari George Washington.
Suatu kali George Washington dan Jenderal Lafayette berjalan melewati seorang budak yang sudah tua, budak itu menyentuh ujung topinya, dan sambil memberi hormat ia berkata, “Selamat pagi Jenderal.” Melihat itu George Washington segera melepaskan topinya, kemudian dengan badan yang sedikit membungkuk dia menjawab, “Selamat pagi juga, saya harap hari Anda menyenangkn.” Jenderal Lafayette heran melihat respons George Washington, dia tak dapat membendung rasa penasaran itu sehingga bertanya, “Jenderal, mengapa Anda membungkuk untuk menghormati seorang budak?” Dengan senyum yang memperlihatkan kebijakannya, pria yang terkenal itu menjawab, “Saya tidak akan membiarkan dia menjadi orang yang lebih ramah daripada saya sendiri.”
Seorang bijak meneguhkan perkataan George Washington dengan kata-kata bijaknya, “Seorang pria yang terhormat adalah seorang pria yang “gentle” alias ramah.” Bagaimana supaya kita bisa menjadi pribadi yang terhormat seperti George Washington?
Nice to others atau bersikap baiklah terhadap orang lain. Bersikap baiklah terhadap orang lain, terlepas dari siapa mereka. Sapalah orang lain terlebih dahulu dengan wajah yang tersenyum, karena dengan demikian kita telah menularkan sikap yang ramah (Rm 12:1)). Didalam bergaul, janganlah kita memandang muka dengan membeda-bedakan status sosial, suku, atau warna kulit. Bertemanlah dengan semua orang dengan cara bersedia menyesuaikan diri. “Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.” (Yak 2:1).
Be merciful atau bermurahhati-lah. Belajarlah untuk bermurah hati, tanpa pernah menahan-nahan berkat atau menyalurkan apa yang seharusnya menjadi hak sesama kita. “Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.” (Ams 3:27). Ketika Tuhan mempercayakan kita harta kekayaan atau kedudukan sebagai pemilik/pengelola sebuah perusahaan yang cukup maju, perhatikanlah kesejahteraan para karyawan yang Tuhan percayakan kepada kita (1 Ptr 5:3).
Encourage and willing to listen atau menguatkan dan bersedia mendengarkan. Ketika ada orang yang ingin mencurahkan isi hati atau kesusahannya, janganlah kita mencari-cari alasan untuk menghindar. Relakan telinga dan hati kita untuk mendengar isi hatinya, lalu kuatkanlah dia dengan firman Tuhan atau kata-kata yang membangun (Ibr 10:24).
DOA: Tuhan Yesus, oleh karena firmanMu aku mau mengasihi sesamaku seperti diriku sendiri. Dalam Nama Yesus aku berdoa. Amin.
KATA-KATA BIJAK: Kalau mau menjadi pribadi yang terhormat, hormatilah orang lain sebagaimana Anda menghormati diri Anda sendiri.
Sumber: Manna Sorgawi - February 29, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar